Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Pendidikan Nasional (Disdiknas) Kaltim, Syafruddin Pernyata, Kamis (5/2) dalam acara Rapat Koordinasi (Rakor) Pendidikan se-Kaltim di ruang Serbaguna Ruhui Rahayu Kantor Gubernur Kaltim.
Ini memang kenyataan yang sedang dihadapi Kaltim saat ini, makanya ke depan strategi pendidikan di Kaltim, diharapkan untuk memperhatikan peningkatan kualitas guru. Dan secara bertahap untuk persoalan sertifikasi ini akan kami utamakan, katanya.
Menurutnya, Kaltim memang diakui belum mempunyai grand strategy pengembangan sumber daya manusia (SDM) khususnya di bidang pendidikan. Sehingga, alokasi dana pendidikan 20 persen dari APBD belum maksimal dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tersebut.
Konsep anggaran pendidikan 20 persen itu sudah bagus, hanya kekhawatiran sekarang dana itu tepat sasaran tidak. Misal, ternyata pengalamannya hanya digunakan untuk membangun sekolah yang sebenarnya masih layak, kalau seperti ini tidak tepat namanya. Padahal mutu dan kualitas pendidikan yang sebenarnya lebih diprioritaskan, ujarnya.
Karena itu, lanjutnya. Pemanfaatan dana pendidikan 20 persen nantinya akan lebih baik dialokasikan untuk memberikan kesempatan pemberian beasiswa dan bantuan yang arahnya untuk pengembangan SDM khususnya para guru. (aid) Sumber: Kompas.Com
Hal ini bisa menjadi Surat Cinta buat Pemerintah nih, untung saya sekolah di Jakarta. Hal ini jangan menjadi batu sandungan bagimu, kawanku disana!
0 Response to "42.600 Guru Kaltim Tak Layak Mengajar"
Post a Comment
Tinggalkan komentar anda atas postingan di atas guna menyempurnakan dan membangun untuk kedepannya.