Joko Pasiro, 40, warga Jalan Pongkoran, Pamekasan, Jawa Timur, Senin (2/2), mengumumkan penemuan pembangkit listrik tanpa bahan bakar.
Pembangkit lisrtik yang diklaim mampu menghasilkan tenaga listrik 3.000 watt itu menggunakan tenaga mekanik grafitasi.
Hasil temuannya itu dibuktikan di depan Bupati Pamekasan Kholilurrahman yang secara khusus datang ke rumahnya. Sayangnya, Joko meminta warawan untuk tidak mengambil gambar pembangkit listrik itu dengan alasan masih menunggu proses pengajuan hak paten.
Ia menjelaskan, mesin pembangkit lisrik temuannya menggunakan tenaga roda gila. Pada saat akan menyalakan mesin, Joko terlebih dahulu memutar roda yang terbuat dari rangkaian beton cor seberat 700 kilogram.
Beton ini akan terus berputar karena menggunakan pemberat yang menjadi pendorong. Perputaran roda ini yang menghasilkan tenaga listrik, kata Joko.
Ia menjelaskan, ide awal pembuatan pembangkit itu muncul dari sistem listrik yang ada pada sepeda pancal dan kincir air. Sejak 1995 lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM) Negeri Pamekasan jurusan elektro itu mencari cara untuk bisa menggerakkan dynamo melalui sistem roda gila. Baru pada awal 2002 ia menemukan cara dan berhasil.
Untuk membuat mesin yang semuanya menggunakan barang bekas itu, pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang servis barang elektronik tersebut membutuhkan biaya Rp16 juta. Sebelum mengumumkan temuannya, Joko pernah mencoba menyalurkan tenaga listrik yang dihasilkan ke tiga rumah.
Bupati Pamekasan Kholilurrahman kepada wartawan mengatakan akan menfasilitasi proses pengajuan hak paten untuk temuan pembangkit listrik tersebut.
Kami juga akan menfasilitasi temuan ini dengan mencarikan investor. Hanya saja, investasi yang diberikan jangan sampai mengabaikan hak Joko sebagai pemilik teknologi ini, katanya. (MG/OL-01) Sumber: Media Indonesia Online
Semoga aja kalau sudah paten Indonesia tidak dibodohi oleh antek2 di luar negeri sana. Lanjutkan terus IPTEK di Indonesia! Hidup! Hehe.
Pembangkit lisrtik yang diklaim mampu menghasilkan tenaga listrik 3.000 watt itu menggunakan tenaga mekanik grafitasi.
Hasil temuannya itu dibuktikan di depan Bupati Pamekasan Kholilurrahman yang secara khusus datang ke rumahnya. Sayangnya, Joko meminta warawan untuk tidak mengambil gambar pembangkit listrik itu dengan alasan masih menunggu proses pengajuan hak paten.
Ia menjelaskan, mesin pembangkit lisrik temuannya menggunakan tenaga roda gila. Pada saat akan menyalakan mesin, Joko terlebih dahulu memutar roda yang terbuat dari rangkaian beton cor seberat 700 kilogram.
Beton ini akan terus berputar karena menggunakan pemberat yang menjadi pendorong. Perputaran roda ini yang menghasilkan tenaga listrik, kata Joko.
Ia menjelaskan, ide awal pembuatan pembangkit itu muncul dari sistem listrik yang ada pada sepeda pancal dan kincir air. Sejak 1995 lulusan Sekolah Teknik Menengah (STM) Negeri Pamekasan jurusan elektro itu mencari cara untuk bisa menggerakkan dynamo melalui sistem roda gila. Baru pada awal 2002 ia menemukan cara dan berhasil.
Untuk membuat mesin yang semuanya menggunakan barang bekas itu, pria yang sehari-hari bekerja sebagai tukang servis barang elektronik tersebut membutuhkan biaya Rp16 juta. Sebelum mengumumkan temuannya, Joko pernah mencoba menyalurkan tenaga listrik yang dihasilkan ke tiga rumah.
Bupati Pamekasan Kholilurrahman kepada wartawan mengatakan akan menfasilitasi proses pengajuan hak paten untuk temuan pembangkit listrik tersebut.
Kami juga akan menfasilitasi temuan ini dengan mencarikan investor. Hanya saja, investasi yang diberikan jangan sampai mengabaikan hak Joko sebagai pemilik teknologi ini, katanya. (MG/OL-01) Sumber: Media Indonesia Online
Semoga aja kalau sudah paten Indonesia tidak dibodohi oleh antek2 di luar negeri sana. Lanjutkan terus IPTEK di Indonesia! Hidup! Hehe.
Omongan joko pasiro itu cuma bohong belaka.
Kenyataannya di WIPO (organisasi patent dunia) sudah terdapat banyak sekali penemuan mesin generator tenaga gravitasi itu, dan tidak satupun atas nama dia.
Di HAKI (hak kekayaan intelektual indonesia) juga hingga hari ini tanggal 21 januari 2010 tidak ada sama sekali permohonan patent baik itu patent biasa maupun patent sederhana atas nama joko pasiro, dan di HAKI juga hingga hari ini tidak ada sama sekali permohonan patent untuk jenis mesin generator tenaga gravitasi.